Selasa, 24 September 2019

Project Charter : E-Sapawarga

Hendra Ramadani ( 05111740000055 )
Hafidz Firman A ( 05111740000195 )



E-Sapawarga

Share:

Jumat, 13 September 2019

Google : Project FI

Nama : Hendra Ramadani
NRP : 05111740000055
Kelas : MPPL-E
Hasil gambar untuk project FI



Perusahaan raksasa Google mengganti nama layanan MVNO-nya dari Project Fi menjadi Google Fi mulai hari ini. Proyek yang pertama kali diluncurkan tiga tahun lalu itu bakal mendukung lebih banyak telepon (banyak ponsel) termasuk iPhone dan sebagian besar perangkat Android.

Time
Setelah layanan MVNO (mobile virtual network operator) diluncurkan pada 22 April 2015 dan Masih tetap di kembangkan lagi sampai saat ini. Project Fi telah bergelut bersama tanpa gembar-gembor nyata, tetapi perubahan merek dari layanan itu menunjukkan bahwa mungkin akan mendapat sedikit perhatian selama beberapa bulan mendatang.
Ini telah menjadi semacam situs peralihan untuk Google, tetapi perubahan nama dari Project Fi menjadi Google Fi menjadi tanda bahwa layanan atau produk tersebut telah lulus dari lab. Setelah beberapa bulan menyandang nama ‘proyek’ kini Fi seperti menjadi bisnis ali di dalam keluarga Google.

Cost
Menurut isu yang beredar dalam internet preject ini menelan biaya kurang lebih sekitar 10 juta dolar amerika, akan tetapi informasi ini belum bisa dipercaya kebenaannya dikarenakan sendiri google tidak pernah mengkonfirmasi kepada khalayak publik berapa biaya yang merekai pakai di setiap project yang mereka buat.
Untuk pengguna berlangganan biaya $ 20 per bulan untuk panggilan dan pesan tidak terbatas, ditambah tunjangan data yang dapat disesuaikan dengan biaya tambahan $ 10 per gigabyte. Uang untuk data yang tidak digunakan dikreditkan kembali ke akun pengguna, dan penggunaan data yang berlebihan menghabiskan tambahan $ 10 per gigabyte. Paket grup dikenakan biaya tambahan $ 15 per pengguna per bulan, dan menawarkan fitur termasuk gambaran umum data, pemberitahuan data, tunjangan bulanan, dan kemampuan untuk menjeda penggunaan data pengguna. Kartu SIM hanya data dapat digunakan pada tablet, smartphone, dan modem mobil yang didukung

Scope
“Mulai hari ini, Project Fi tersedia di lebih banyak ponsel: rencana kami sekarang bekerja dengan sebagian besar perangkat Android dan iPhone,” kata Simon Arscott, Direktur Project Fi di Google. “Dan karena kami secara resmi memperluas dukungan perangkat kami, kami juga membuat nama kami menjadi lebih resmi: kami sekarang adalah Google Fi.”


Fitur
Google Fi adalah MVNO atau “operator jaringan virtual seluler.” Itu berarti bahwa layanan Anda yang sebenarnya berasal dari operator yang lebih besar; Fi menggunakan T-Mobile, Sprint, dan US Cellular sebagai tulang punggungnya. Namun, hanya beberapa telepon (seperti Pixel dan yang lainnya yang dijual oleh Google) dapat secara dinamis beralih di antara jaringan operator tersebut, dan itu tidak berubah hari ini. Seperti sebelumnya, ponsel yang tidak secara eksplisit “dirancang untuk Fi” terjebak di jaringan T-Mobile.
Apa pun jaringan yang Anda gunakan secara teknis, Google mengizinkan orang-orang dengan ponsel yang menjalankan Android 9 Pie untuk merutekan data mereka melalui VPN-nya sendiri. Namun, Google Fi masih memiliki beberapa hal yang harus dilakukan dengan operator lain ketika beralih ke fitur lain, termasuk dukungan untuk Profil Universal RCS untuk mengirim pesan dan nomor untuk hal-hal seperti smartwatch LTE.
Namun perbedaan nyata dengan Fi adalah model penetapan harga: jauh lebih sederhana daripada yang ditawarkan oleh sebagian besar jaringan lain. Ini $20 untuk saluran telepon dan $10 per pertunjukan data yang Anda gunakan-dibatasi pada $60 di bawah program baru yang disebut “Bill Protection.” Namun, Anda bisa mendapatkan SIM data saja, yang tidak memerlukan biaya tambahan uang per bulan di luar data yang Anda gunakan di dalamnya. Ini adalah salah satu penawaran terbaik dalam nirkabel. Tetapi tergantung pada kebiasaan data Anda, hal yang sama mungkin tidak berlaku untuk Anda.

Share:

Rabu, 04 September 2019

Fit for the Future: A Sharing of Experience


Hendra Ramadani
05111740000055

Tentang Ahmadsyah Alghozi Nugroho

Ahmadsyah Alghozi Nugroho, atau yang biasa dipanggil Holly, adalah seorang Lulusan dari Teknik Informatika ITS dan ahli di bidang IT yang telah memiliki banyak pengalaman. Seperti yang tertera di profile linkedin beliau (https://www.linkedin.com/today/author/hollyghozi), Pak Holly pada saat tulisan ini dibuat sedang bekerja untuk Shell sebagai Data Architect di The Hague Area, Netherlands. Ia memiliki spesialisasi dalam sembilan bidang yaitu:
  • TOGAF™ 9 Certified
  • Project Management Professional (PMP)
  • IT Technical, Project & Data Management, Finance Management
  • Oracle Database 8i, 9i, and 10g Certified DBA (OCP)
  • RedHat Linux Certified Engineer (RHCE) 4.0
  • Sun Certified Java Programmer (SCJP) 6.0
  • Cisco Certified Network Associate (CCNA) 2011
  • IT Service Management (ITIL) V3
  • E&P Subsurface, Well, Production, and Drilling Data Management
Pada seminar ini Beliau menyampaikan bahwa dalam mencapai suatu tujuan atau cita-cita kita harus memiliki determinasi. Dalam proses yang ada, kita harus tetap mengingat tujuan kita, kenapa kita menginginkannya. Dengan demikian kita akan dapat konsisten dalam berusaha dan niscaya akan tercapai tujuan tersebut.


Berdasarkan pengalaman beliau, ada beberapa hal yang perlu dicapai :

1. Interest
Untuk mencapai apa yang kita cita-citakan maka kita harus memiliki hal yang menarik bagi kita sehingga kita terus bersemangat untuk mencapai cita-cita tersebut, dengan demikian maka kita akan lebih menikmati. Dalam proses mencapai tujuan yang telah kita tentukan, ada sebuah ungkapan yang selalu pak Holly pegang yang beliau dapatkan dari orang tuanya yaitu pasti ada jalan jika ada keinginan.

2. Vision Board
Bagaimana cara menguatkan niat untuk mewujudkan tujuan kita, beberapa contohnya seperti di bawah ini :
- Menempelkan notes atau gambar pada sebuah cermin yang sering kita pakai dimana tempelan tersebut akan kita lihat setiap saat dan hal itu akan selalu mengingatkan kita mengenai visi yang telah kita rencanakan sebelumnya
- Ada sebuah ucapan yang sering diucapkan oleh orang tua bahwa pencapaian seorang anak diusahakan lebih baik dari apa yang dicapai oleh orang tua, semisal jika orang tuanya hanya lulusan diploma, maka anaknya paling tidak harus sarjana.

 3. Job Training
Dalam hal ini, kita harus pandai memanfaatkan setiap peluang dan jika kita memiliki interest seperti pada pembahasan sebelumnya maka nantinya kita dapat dengan mudah memutuskan sesuatu, missal ingin jadi manajer.

Generalist vs Specialist

Generalist : mengetahui semuanya tetapi tidak mendalaminya (dalam hal bekerja)
Specialist : mengetahui satu hal tapi sangat mendalaminya (dalam hal bekerja)
Diharapkan agar tidak berfokus pada generalist maupun specialist, lebih baik bersikap secara fleksibel, dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.  Walaupun saat ini generalist lebih menguntungkan, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa specialist akan sangat menguntungkan untuk kedepannya.

Comunication Skill (Public Speaking)

Toastmaster International : dimana di situ terdapat sekelompok orang yang sama-sama belajar public speaking. Bagaimana cara kerjanya? Jadi disana akan ada 1 orang yang berbicara di depan dan yang lainnya akan menilai apa saja kekurangan kita, apa yang harus di perbaiki dan apa yang harus di tingkatkan.

Leadership Skill

Menjadi diri sendiri, jangan pernah menjadi orang lain karena hal tersebut belum tentu cocok dengan kondisi kita. Leadership tidak hanya memanage orang lain, memimpin orang lain, ataupun memiliki sifat bossy, tetapi juga mengetahui perkembangan diri, memahami diri sendiri, dan bagaimana kita untuk memimpin diri sendiri.

Digital Transformation In 2020

  • 5G for you and me
  • A faster wifi for a faster world
  • Analytics are the competitive
  • AI and Machine Learning bercome force multipliers for data analytics
  • Blockchain moves beyond crypto
  • RPA catches a second wind
  • Conversational AI become a legitimate innerface
  • ACPCS transform the laptop market forever
  • Connected vehicles, autonomous drone and smart cities become our new reality
  • Xaos, UX/CX, and privacy : How technology adjacent Digital Transformation trends will take to center stage in 2020
Share:

Allimdev.tk

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels